This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 24 Desember 2016

Konsep Hidup Abraham

KONSEP HIDUP ABRAHAM
  
Dalam pandangan sejarah Abraham atau Ibrahim (sebut saja Abraham) dan keturunannya didalam kitab-kitab, melahirkan bangsa-bangsa yang besar dan menjadi pemimpin ummat pada masanya yang kemudian berpecah-pecah menjadi beberapa kelompok. Diketahui Abrahim memiliki tiga (3) orang istri, yaitu Sara (Sarah), Hagar (Hajar), Ketura (Qanturah), namun ada yang berpendapat bahwa Haqar dan Ketura adalah sama. Namun jika kita merujuk kepada kisah Abraham di Taurat yang dimana, dari Hagar, Abraham memiliki seorang anak bernama Ismail dan dari Ketura, Abraham memiliki enam (6) anak yang bernama Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah, jika dihubungkan dengan kisah nabi Syu’aib (Yitro, mertua Musa) dari Madyan (Midian) dalam Al-Qur’an jadi sangat jelas kalau Syu’aib berasal dari keturunan Ketura, itu menandakan bahwa Hajar dan Ketura bukanlah orang yang sama tetapi mereka adalah orang yang berbeda,

Sarah melahirkan Ishaq, yang kemudian keturunannya dikenal dengan Yahudi dan Bani Israil, kekuasaan mereka dahulunya dibagian Utara. Hajar melahirkan Ismail yang dikenal sebagai keturunan yang berdomisi di jazirah Arab, yang kemudian mereka dikenal sebagai bangsa yang di-Arabk-an karena Ismail bukan orang Arab (Abraham orang Babylonia dan Hajar anak dari seorang raja dynasty Fir’aun,  Baca Asal Siti Hajar), kekuasaan mereka di bagian Selatan, lalu bagaimana dengan Ketura (kekuasaannya dahulu berada di timur), sejarah tentang keturunan mereka seakan-akan hilang dari pentas dunia persilatan.

Perpecahan keturunan-keturunan Abraham tatkala saling memperebutkan kekuasaan yaitu pada saat terpecahnya menjadi dua kekuasaan, seperti Ishaq yang memiliki anak bernama Yakub dan Esau, kemudian berebut siapa yang akan dijadikan pewaris. Dan Yakub yang kemudian berubah menjadi Israil yang memiliki dua-belas (12) orang anak, keturunan Israil kemudian terbagi menjadi dua (2) komunitas yaitu Yahudi dan bani Israil (ingat Yahudi merupakan dua keturunan anak dari Ishaq yaitu Yehuda dan Benyamin yang berasal dari kerajaan Utara dan sepuluh keturunan Israil yang kemudian dikenal dengan bani Israil yang berasal dari kerajaan Selatan yang kemudian mereka saling berperang untuk merebut kekuasaan sehingga di hukum Tu[h]an ). Yang menjadi pertanyaan kenapa Yahudi berubah menjadi sebuah “agama” sedang Bani Israil tidak?, meskipun ada beberapa orang yang menganggap dirinya berasal dari keturunan bani Israil namun berkeyakinan Yahudi? Aneh bin ajaib. ( Baca Komunitas muslim Bani Israil )

Demikian pula setelah Isa, dimana pengikut-pengikut Isa yang dikenal dengan sebutan "nashara" sudah berpecah menjadi beberapa kelompok. Sehingga mendapat kutukan juga dari Tu[h]an., seperti golongan terbesar yaitu khatolik dan Protestan dimana mereka pernah melakukan peperangan akibat ketidak cocokan ajaran masing-masing, serta masih banyak lagi kelompok-kelompok yang lainnya, yang masing-masing memiliki cara beribadah yang berbeda. Menjadi pertanyaan juga kenapa Protestan dan Khatolik berubah menjadi sebuah “agama”, bukankah seharusnya agama Nashara?, aneh bin ajaib juga.

Begitu juga dengan keturunan Muhammad dari garis Ismail yang berpecah menjadi  beberapa golongan, seperti tatkala kekuasaan islam terpecah menjadi dua (2) pada masa Ali, dari sinilah kekuasaan islam perlahan-lahan mulai redup, sehingga mendapat kutukan juga dari Tu[h]an dengan dihancurkannya Baghdad (Iraq) yang menjadikan semua buku-buku sejarah tentang Islam dibumi-hanguskan. Sehingga muncullah kelompok yang dinamakan Syiah dan Sunni serta kelompok-kelompok lain yang masing-masing memiliki ajaran yang berbeda-beda, meskipun pengakuan mereka adalah beragama Islam. Timbul juga pertanyaan kenapa Islam berubah menjadi sebuah “agama”?

Melihat dari sejarah diatas ternyata kemarahan Tu[h]an itu tatkala semua keturunan Abraham sudah berpecah-belah akibat satu sama lain saling membenarkan ajaran mereka (QS.Al-Baqar[2]:213), padahal mereka dahulunya satu-satunya ummat yaitu ummat yang memiliki satu ajaran dari Tu[h]an Yang Esa (QS.Yunus[10]:19). Olehnya itu tatkala terjadi perpecahan diantara mereka, maka Tu[h]an selalu mengutus seorang rasul untuk menyatukan mereka lagi, agar kembali kepada ajaran yang hak yaitu dien Al-Islam dimana semua makhluk ciptaan Allah tunduk patuh kepadaNya berdasarkan tatanan kehidupan yang ada dalam dien Al-Islam. (baca Perjalanan Rasul) –  ( Murtad )

Abraham adalah seorang muslim artinya dia adalah orang yang sangat taat kepada pengajaran Tu[h]an, sehingga seharusnya merupakan contoh teladan bagi keturunannya. Muslim berasal dari kata aslama yang artinya orang yang tunduk patuh atau berserah diri, sebagaimana dalam al quran ketika Abraham diperintahkan oleh Tu[h]an untuk tunduk patuh, lalu Abraham menjawab “aslamtu lirabbil alamin” artinya aku tunduk patuh pada pengatur semesta alam (QS.Al-Baqarah[2]:131). Yang kemudian konsep hidup tersebut diwariskan Abraham kepada keturunannya, (QS 2/128, 132). Sehingga seharusnya manusia mau menjadikan contoh teladan, jika ingin menjadi manusia yang aslama (islam) seperti Abraham, (QS.An-Nahl[16]:120, QS.An-Nisa[4]:125).

Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seluruh keturunan Abraham adalah penganut ajaran islam, Sehingga Musa, Isa dan Muhammad adalah membawa ajaran yang sama sehingga jelaslah ayat (QS.Aa-Shura[42]:13) dan tentu saja mereka akan dijadikan pemimpin ummat manusia pada masanya. Sebagaimana Abraham pernah memohon kepada Tu[h]an agar keturunannya dijadikan pemimpin seluruh ummat manusia kecuali keturunan yang dzolim (musyrik), (QS.Al-Baqarah[2]:124). Jadi yang orang-orang dzolim inilah yang tidak akan dijadikan pemimpin seluruh ummat manusia nantinya, meskipun pengakuannya dia adalah keturunan Abraham dan merasa dirinya telah Islam.

Jika keturunan Abraham sudah digariskan sebagai orang-orang berserah diri (muslim) sebagai pelaku ketaatan hanya pada aturan dan hukum Tu[h]an, dengan demikian, adakah saat ini keturunan Abraham yang muslim? Adakah saat ini keturunan Abraham yang menjadi pemimpin seluruh ummat manusia?. Bukankah mereka justru ummat yang terjajah?. Maka itu berarti mereka adalah ummat yang dzolim (musyrik). ( Baca Kemusyrikan )

Kenapa mereka mempunyai ajaran yang berbeda-beda dan memiliki “agama” masing-masing?, Apakah mungkin Tu[h]an telah mengajarkan kepada Musa, Isa dan Muhammad dengan ajaran yang berbeda, padahal janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan disebut muslim yaitu orang-orang yang akan tunduk-patuh atau orang-orang berislam (berserah diri) hanya kepada Tu[h]an.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus kembalikan kepada pengertian dien atau Millah itu sendiri. Sudah dijelaskan di blog ini bahwa dien itu artinya bukanlah  “agama” tapi sistem atau tatanan kehidupan yang saling merahmati sehingga terciptalah kondisi kehidupan yang setimbang antara kehidupan alam dan kehidupan manusia. Itulah inti dari ajaran Tu[h]an kepada Abraham yaitu konsep hidup/Millata yang didalamnya terdapat ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang dimana semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini tunduk-patuh atau sujud mengabdi hanya kepada Tu[h]an Pencipta langit dan bumi.

Sangat jelas dengan jawaban Abraham untuk tunduk-patuh kepada pengatur semesta alam, bukan kepada pengatur manusia. Sebab kenapa?. Karena Abraham sadar bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Allah, makhluk yang harus menyerahkan dirinya baik secara sukarela maupun terpaksa untuk diatur oleh sistem Allah yang mengatur alam semesta beserta isinya (QS.Al-Baqarah[2]:255), sebagaimana apa yang dilangit dan dibumi telah tunduk patuh pada sistem Allah itu. Apakah mereka mencari selain dien Allah, padahal kepadanyalah tuntuk patuh apa yang dilangit dan dibumi baik secara sukarela maupun terpaksa, hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.  ( baca Dien Al Islam )

Konsep hidup itulah yang dipahami oleh Abraham tatkala dia mencari tahu siapa pengatur dirinya yang sebenarnya. Tatkala Abraham menemukan Tu[h]an Allahlah pengaturnya, maka seluruh aktifitas hidupnya hanya diserahkan kepada Tu[h]an. Sehingga atribut kebangsaannya ditinggalkan, kemudian mengajak bangsanya untuk tuntuk patuh hanya kepada Tu[h]an, dengan meninggalkan ilah-ilah yaitu ketaatan kepada penguasa yang mengkafiri ajaran Tu[h]an. sehingga Abraham  dan pengikutnya dibenci oleh bangsanya. Akhirnya Abraham pergi mencari tempat dimana konsep hidup yang dipahaminya itu diterima, yang kemudian mendirikan sebuah kekuasaan.

Bagaimana mungkin seorang Abraham rela meninggalkan bangsanya, begitupun Musa, Isa dan Muhammad jika hanya mengajarkan “agama” yang didalamnya hanya mengajarkan ritus-ritus penyembahan yang memuaskan nafsu yaitu kehidupan materialistis kalau bukan sebuah konsep hidup atau sistem hidup yang haq,  yang dimana semua manusia harus saling berkasih-sayang (rahman dan rahim) baik kepada sesama manusia maupun kepada makhluk yang ada dialam semesta ini.

Jadi perpecahan keturunan Abraham itu adalah tatkala ajaran-ajaran yang dibawah oleh Musa, Isa dan Muhammad berubah menjadi sebuah “penyembahan” sehingga masing-masing memiliki cara penyembahan tersendiri menurut pemahaman-pemahaman berdasarkan kitab-kitab yang mereka miliki, sehingga timbullah apa yang dinamakan “agama” dimana manusia berhak memiliki keyakinannya masing-masing, karena menurut mereka agama Tu[h]an itu banyak jadi tidak ada paksaan dalam memilih salah satu dari agama Tu[h]an.

Kemudian mereka saling mengklaim bahwa agama kamilah yang benar, agama kalianlah yang salah, kami akan masuk sorga karena beragama Islam, kalian akan masuk neraka karena beragama selain Islam. Kami akan masuk sorga karena kami menuhankan Yesus (nabi Isa) karena tidak ada yang masuk kerajaan sorga tanpa melalui Yesus, kalian akan masuk neraka karena tidak mentuhankan Yesus. Kami akan masuk sorga karena rasul kami adalah Muhammad, kalian akan masuk neraka karena tidak mengakui kerasulan Muhammad. Kitab kami suci sedang kitab kalian tidak suci lagi karena sudah diubah-ubah apalagi banyak berbicara kotor. Inikan ajaran yang tidak masuk diakal, ajaran yang telah turun-temurun diwariskan kepada anak-cucu mereka, sehingga tatkala mereka besar terjadilah permusuhan diantara mereka. Karena sejak dari kecil sudah dididik  orang tuanya menurut keyakinan agama yang mereka anut.

Jika manusia berada di luar konsep hidup (Millah) itu, maka dipastikan kehidupan manusia akan kacau-balau karena tidak diatur oleh sistem kehidupan yang islam (berserah diri). Makanya ada peringatan kepada semua manusia. “Hanya orang-orang yang memperbodoh dirinya sajalah yang membenci  konsep hidup atau ajaran Abraham itu” (QS.[2]:130).
Akibat kesalah fahaman mengenai pengertian dien inilah yang menjadi penyebab utama, bahkan didalam Al-Quran tidak pernah ada dikatakan dien Yahudi, dien Masharani, dien Khatolik dan lain-lain yang ada juga "al-yahudi" (al-huda/petunjuk) dan "al-nashara" yang kemudian diartikan dan dibumbui menjadi agama Yahudi dan agama Nashrani, bahkan dikatakan “mereka tidak akan berhenti sampai kamu mengikuti millah (konsep hidup) mereka”. Bukan mengikuti dien mereka.

Seperti yang sudah saya katakan diatas millah itu bukan agama tapi konsep hidup pengertiannya sama dengan dien yang didalamnya ada aturan dan hukum. Itu berarti mengikuti konsep hidup mereka adalah mengikuti aturan dan hukum mereka yang materialistis (makanya banyak orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi anggota legislatif jika perlu ngutang sana-sini dulu, karena pikir mereka kalau sudah terpilih bisa tergantikan dengan cara korupsi,.atau membantu para pengusaha-pengusaha untuk memenangkan tender mereka dengan catatan mereka harus memberi persenan dari hasil tender tersebut, ada juga yang tidak terpilih jadinya stress kemudian gila agar terbebas dari hukuman pidana, ada juga yang tidak ragu-ragu bunuh diri).

Kalau kita mau berpikir jernih, bukankah orang-orang Yahudi dan Nashara sampai saat ini memiliki aturan dan hukum yang bukan dari Tu[h]an. Sebagaimana dalam bible, Bani Israil dikutuk oleh Tu[h]an akibat mereka telah mengingkari perjanjian dengan Tu[h]an yaitu mereka telah meninggalkan ketetapan dan perintah yang dibacakan oleh Musa, termasuk 10 Hukum Taurat (Ten commandement), bahkan Isa sendiri mengatakan “mereka memuliakan Tu[h]an tapi yang mereka ajarkan adalah perintah manusia”. begitupun didalam Al-Quran, banyak bercerita tentang keturunan Yakub yang dikutuk akibat telah meninggalkan hukum Taurat, (QS.Al-Maidah[5]:68). Dari sini kita sudah ada gambaran bahwa ternyata ummat warisan Muhammad telah mengikuti konsep hidup orang-orang Yahudi dan Nashara yang membatalkan hukum Taurat. (QS.Al-Maidah[5]:44-50).

Jika demikian (QS.Al-Baarah[2]:120) itu adalah peringatan bagi kita-kita yang merasa ummat Islam bahwa jangan sampai kita mengikuti tatacara hidup mereka yaitu konsep hidup berdasarkan hukum buatan manusia karena itu akan merusak fitrah penciptaan manusia itu sendiri, sehingga terjadilah malapetaka dalam kehidupan manusia dan alam, manusia akan berbuat kerusakan di bumi, begitupun alam akan rusak oleh ketidak setimbangan itu, akitab terjadinya peperangan, pengrusakan hutan, eksplorasi dimana-mana, pembuangan limbah sembarangan dll, yang ujung-ujungnya akan berdampak bagi kehidupan manusia itu sendiri.

Lalu, bagaimana mengembalikan kondisi alam dan manusia agar setimbang lagi, jawabannya hanya satu “Tuan-lah yang mengutus seorang rasul dengan membawa petunjuk dan konsep hidup yang hak untuk dimenangkannya diatas segala konsep hidup yang lain, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukai” yaitu dari keturunan Ketura. Keturunan Abraham yang selama ini sedang dicari-cari keberadaanya, keturunan Abraham yang sedang dipersiapkan oleh Tu[h]an untuk kembali mempersatukan keturunan-keturunan Abraham yang sudah berpecah belah, berasal dari suatu bangsa yang sangat dikagumi oleh dunia baik dari segi keaneka-ragaman budaya dan sumber daya alamnya, bangsa yang akan menjadi pencetus perdamaian, bangsa yang akan membagi-bagikan hasil buminya tanpa meminta balasan, bangsa yang akan menjadi pengatur dunia sehingga kehidupan manusia menjadi setimbang tidak akan ada lagi kemiskinan, Karena seluruh apa yang ada dibumi ini adalah sudah diserahkan kepada manusia sebagai milik bersama, bukan milik suatu bangsa atau golongan tertentu. Inilah konsep hidup Tu[h]an Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada hamba-hambaNya. Sehingga manusia harus juga saling berkasih sayang kepada sesamanya.

Konsep hidup yang selama ini tidak pernah difahami oleh manusia, dikarenakan mereka memiliki konsep hidup yang materialistis. Itulah kenapa Muhammad pernah kalah dalam peperangan akibat pasukan yang rakus akan harta, begitupun Yosua, pasukannya dipukul mundur sehingga lari terbirit-birit. Jadi tidaklah mengherankan kenapa ummat yang merasa islam hari ini terjajah karena konsep hidup mereka materialistis. Sibuk mengumpulkan harta untuk bekal akhirat nanti. Itulah kutukan Tu[h]an buat mereka, yang kemudian mereka mengklaim hanyalah ujian kalau kita miskin, kalau mendapat bencana dll, sehingga membodohi ummatnya, kalau dengan mendapatkan hadiah rumah, naik haji, mendapat sesuap nasi dll itu adalah rezki dari Tu[h]an. Padahal tak ubahnya sama saja dengan kisah sinterklas yang suka membagi-bagikan hadiah dimalam natal.

Maka terjadinya bencana yang begitu dasyat saat ini bukanlah fenomena yang secara kebetulan tapi itu adalah sunnatullah pada kehidupan alam karena alam sedang berproses untuk mempersiapkan kesetimbangannya agar tatkala kehidupan manusia sudah berada dalam tatanan kehidupan yang di undangkan Tu[h]an itu menjadi setimbang sehingga alam dan manusia saling merahmati nantinya. “Dan tiadalah Kami mengutusmu sebagai rahmat bagi kehidupam semesta alam.

Jumat, 23 Desember 2016

Sang Messias

Sang Messias
  

Dalam sejarah perjalanan ummat manusia, maka tidak ada berita yang paling menghebohkan tidak ada berita yang paling besar kecuali tentang berita datangnya Rasul baru. Tidak ada gosip, isu, hotnews kecuali tentang lahirnya seorang anak manusia yang akan menghancurkan raja bangsa-bangsa, tentang berita apa yang mereka pertanyakan yaitu tentang berita yang sangat besar, yaitu berita tentang kedatangan seorang Rasul, kenapa dikatakan berita sangat besar karena orang-orang pada saat itu telah beranggapan, beraqidah bahwa tidak ada lagi seorang Rasul, setelah Rasul yang mereka yakini.

Oleh karenanya dari sekian perintah untuk mengimani yang paling berat adalah iman kepada Rasul karena kalau iman kepada Allah itu sesuatu yang tidak masalah, semua orang tahu yang menciptakan Alam semesta ini adalah Allah Rabbul alamin, semua orang akan mengatakan Allah sang pencipta. Dengan berbagai macam sebutan, iman kepada malaikat juga orang percaya, iman kepada kekuatan-kekuatan yang ada pada alam ini, bahkan dalam ajaran islamisme ada 10 malaikat yang wajib diaqidahi itu soal yang gampang untuk diimani karena ghaib kata mereka. Iman kepada kitab-kitab Allah juga hal yang sederhana. Semua orang juga percaya dengan kitab-kitab tersebut, ada kitab Taurat, Injil dan Al Qur’an orang percaya karena barangnya ada. Kemudian iman kepada hari akhir juga orang percaya bahwa nanti akan ada hari akhirat setelah kehancuran dunia meskipun belum ada orang yang menyaksikan saat ini, tapi orang yang percaya saja. Paling tidak untuk berjaga-jaga karena jangan sampai dikatakan saya tidak beriman kepada hari akhir ternyata nanti ada barangnya jadi bisa celaka.

Melihat dari sejarah diutusnya Rasul ternyata yang paling berat itu adalah beriman kepada Rasul yang baru karena orang itu harus siap taat 24 jam kepada seluruh perintah Rasul tersebut. karena sesungguhnya ibadah itu adalah taat kepada perintah Rasul karena Allah tidak pernah turun memerintah langsung kecuali dengan mengutus seorang Rasul sebagai juru bicara Allah, sebagai wakil Allah, sebagai utusan Allah. Olehnya itu jika kita tanyakan kepada mereka yang merasa beriman, siapa yang memerintahkan mereka sholat, puasa, zakat ? Jika mereka menjawab Allah, maka mereka itu berkata dusta, apakah Allah pernah berbicara langsung kepada mereka. tentu tidakkan. Allah tidak pernah memerintahkan Abu Bakar untuk shalat, Karena Allah sudah menyerahkan pekerjaanNya itu kepada anak, semua penghakiman itu sudah diserahkan Allah kepada anakNya, kepada RasulNya karena Allah memerintah seseorang melalui mulut RasulNya, yang ada juga taatilah Allah dan taatilah Rasul maksudnya jika ingin mentaati Allah harus taat melalui RasulNya. Umar tidak pernah taat kepada Allah secara langsung, ketaatan ummar kepada Allah melalui RasulNya, olehnya itu siapa yang taat kepada Rasul berarti dia sudah taat kepada Allah yang mengutus dia.

Kepada Bani Israil Allah mengatakan kalian adalah ummat yang terbaik, yang paling mulia dari segala makhluk yang ada dimuka bumi ini, begitupun kepada ummat Muhammad Allah pun mengatakan Kalian adalah ummat yang terbaik, jika demikian apa maksud Allah mengatakan demikian, kenapa kepada Bani Israil Allah mengatakan termulia,dan kenapa juga kepada Bani Kedar Ismail Muhammad Allah mengatakan juga mulia, Jika demikian siapa yang mulia dong, semuanya mulia kata Allah, yang menjadi pertanyaan adalah kapan atau pada saat kondisi apa Bani Israil dan pada kondisi apa bani Ismail yaitu ummat Muhammad mulia dimata Allah, Apakah mungkin kemulian itu akan terus abadi untuk disandang oleh Bani Israil dan Bani Ismail? Jawabannya ternyata tidak. Kenapa ? Ketika Bani Israil dibawah komando Musa maupun Isa, masih konsis, masih setia kepada bapa, masih setia kepada Allah, tidak mensyarikatkan Allah, mereka tidak berlaku sundal, maka Allah cinta kepada bani Israil, maka selama Bani Israil tidak mengkhianati Allah, maka Bani Israil tetap akan menjadi pengantin Allah yang tercantik, sehingga bangsa-bangsa datang kepada mereka belajar, tapi begitu bani Israil sudah berbuat sundal, sudah melacurkan dirinya dimanapun dia berada, maka Allah tidak lagi mencintai Bani Israil, sama halnya dengan Ummat Muhammad, ketika ummat Muhammad menjadikan Al Qur’an sebagai system hidup dan kehidupannya, maka Allah angkat derajat orang-orang Mukmin itu, namun tatkala ummat Muhammad meninggalkan Al Qur’an maka naisbnya akan sama dengan Bani Israil, mereka akan kembali terpuruk, menjadi orang-orang yang terjajah, menjadi komunitas ummat yang tertindas,menjadi budak dari raja-raja bangsa hari ini.

Jadi sisi kemulian ummat tatkala dia tetap menjadi penguasa dunia, sebagaimana firman Allah dalam Kitabnya, 21/105. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hambaku-hambaKu yang saleh.

Sebagaimana sejarah diutusnya Rasul Allah, 42/13. Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang Din apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah Din dan janganlah kamu berpecah belah didalamnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik Din yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

10/73 Lalu mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu khalifah dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.

2/124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabnya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".

7/137. Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Rabmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.

3/55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya."

5/3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) dinmu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu dinmu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi din bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Sudah merupakan ketetapan Allah bahwa setelah ummat yang dilahirkan akan digantikan oleh ummat yang lain sebagaimana Musa dahulu menjadikan Bani Israil sebagai bangsa yang besar, sebagai bangsa yang terbaik yang menghakimi ummat manusia dimuka bumi, maka setelah bangsa itu datang ajalnya atau batas waktu untuk berkuasa, maka Allah memberikan lagi kekuasaan tersebut untuk kaum yang lain, 7/169. Menurut ayat tersebut setelah kekuasaan Bani Israil yang dibangun oleh Musa sampai generasi Sulaiman maka datanglah generasi yang mewarisi Taurat, itu berarti generasi itu adalah generasi yang sudah tidak menjadikan hukum Allah sebagai satu-satunya hukum hidup dan kehidupan yang diundangkan Allah yang tercantum didalam kitab Taurat 14/28-29.

Namun demikinalah Allah yang mempunyai kerajaan dimuka bumi Dia memberikan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki dan mencabut kerajaan dari orang yang dikehendaki, Dia memuliakan orang yang dikehendaki dan Dia hinakan orang yang dikehendaki, karena ditangan Allahlah segala kebajikan. 3/26.

Itulah hukum yang terus berlangsung, itulah sunnatullah yang tidak berubah sepanjang jaman,

Jadi sebagaimana Allah menyatakan didalam Al Qur’an bahwa tugas untuk mengajarkan Al Kitab adalah tugas seorang Rasul yaitu yu’allimuhumul kitaaba walhikmata (mengajarkan mereka Al Kitab dan Al Hikmah) 2/151. Dengan demikian orang yang paling faham tentang ilmu Allah adalah Rasul, karena hanya Rasul yang diberikan huda, maka wajar kalau hari ini orang tidak mengerti akan ilmu Allah, karena mereka belajar bukan dari mulut seorang Rasul, karena belajarnya dari mulut ustadz, ngajinya sama kyai, begitulah ilmu mereka, sudah sesat menyesatkan lagi. Olehnya itu ada peringatan dari Allah 6/116.

Kata Isa, jika kamu ingin masuk kerajaan surga harus melalui aku, karena akulah pintunya, kata Muhammad, jika engkau mencintai Allah maka ikutilah aku, saudara ingin masuk jannah lewat kyai mana bisa nyampe, nyasar iya, karena kata Isa mereka adalah pemberontak, perampok, mereka menjual ayat-ayat Allah dirumah Allah, mereka berdagang dirumah Allah, sama hari ini dengan kyai, ustadz pintenrya Cuma ngomong doang,ho ho ho ho ho amplop, apa bedanya dengan tukang dagang, seperti itulah para penjual ayat-ayat Allah, ada yang menjual lewat dzikir, ada yang menjual lewat Managemen Qolbu, dan ada yang bersyair. Apa bedanya dengan tugang dagang, Itu bukan pekerjaan Rasul tapi pekerjaan orang-orang yang bodoh kata Allah.

Bukan begitu cara Rasulullah membangkitkan ummat dari keterpurukan, dari ketertindasan,andaikan dengan dzikir, ibadah ritual, itung tai kambing ummat ini bisa selamat dari dulu ummat ini bangkit tapi ternyata utang kemana-mana, musibah dimana-mana, rumah rakyatnya tenggelam dan lain-lain, namun pemerintahnya pura-pura tidak melihat, begitulah kata Allah kabura maktan indallaahi taquulu maa la taf’alun. Sehingga Allah membuat bangsa ini menjadi chaos 28/58-59. 17/16

Begitulah cara Allah membinasakan suatu bangsa jika Allah sudah muak melihat bangsa itu, sehingga menjadi bumi tidak percaya lagi kepada langit, agar rakyat tidak percaya lagi kepada pemimpinnya, maka pada saat itulah bumi akan bertabrakan dengan langit, rakyat saling jotos dengan para pemimpin, lalu siapa yang akan menjadi juru selamatnya, dialah Al masih Al Maw’ud saat ini, dialah sang mesias yang dijanjikan oleh Allah melalui Muhammad.

maka Bukti bahwa Ummat Islam Bani Israil dan Ummat Islam Bani Kedar menjadi ummat yang mulia dimata Allah adalah saat mereka masih konsis kepada kitab-kitab Allah, 5/44-48, itulah kenapa Allah menyatakan saat ummat tersebut sudah meninggalkan apa yang diperintahkan 3/112. Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali Allah dan tali dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

Tatkala ummat ini durhaka dan melampaui batas, mereka mengkufuri ayat-ayat Allah, mereka memutuskan tali (habl) dengan Allah maka disitulah Allah menimpakan kenistaan, kemudharatan, maka bangsa atau ummah yang tadinya menjadi khaira ummah akan berbalik keadaannya menjadi ummat yang terhina, maka saat ini siapa yang menjadi ummat yang terbaik ? jawabannya tidak ada, karena baik Bani Israil warisan Musa, maupun Bani Israil warisan Isa dan ummat Islam Bani kedar warisan Muhammad hari ini sudah meninggalkan apa yang telah diwahyukan kepada Musa, Isa dan Muhammad, dengan kata lain mereka sudah meninggalkan kitab-kitab Allah. Maka berkatalah Rasul: "Ya Rabku, sesungguhnya kaumku (bangsaku) menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan." 25/30

Mari kita jadikan ayat diatas sebagai landasan untuk berfikir kita, Rasul siapakah yang akan berkata pada ayat diatas?

Karena jika ayat diatas Muhammad yang akan berkata, bagaimana mungkin karena ayat diatas adalah ayat makkiyah, ayat yang turun di Mekkah, ayat yang turun sebelum Al Qur’an di mushafkan menjadi buku seperti saat ini.

Berarti ayat diatas adalah nubuwah Muhammad Rasulullah yang memprediksikan bahwa akan ada lagi seorang Rasul setelah Muhammad diakhir jaman yang akan dibangkitkan lagi oleh Allah, sehingga Rasul itulah nantinya yang akan berkata kepada bangsanya, Ya Allah, Ya Rabb Sang Pengatur alam semesta sesungguhnya bangsa ini sudah meninggalkan Al Qur’an.

Itulah sebabnya Muhammad mengatakan “Taraktufikum amraini, lam tudhillu ma in-amsaktum bihima: kitabullah wa sunnati rasulihi”

“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara selama kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tidak akan tersesat (kalian tidak akan terjajah, kalian akan menjadi khalifah dunia) yaitu kitabullah wa sunnati rasulihi“

Al Kitab dan Sunnah Rasul adalah satu bahagian yang tidak terpisahkan, dimana Al Kitab adalah Al Huda dan Sunnah Rasul adalah bayyinat minal huda, jadi keduanya adalah satu badan, Al Kitab adalah konsep hidup dan sunnah Rasul adalah sebagai contoh dari aplikasi konsep hidup tersebut. Al Kitab sebagai teori dan Sunnah Rasul sebagai prakteknya.

Jika apabila saja manusia benar-benar mau mengkaji hadits tersebut, tentunya kita akan menemui bahwa Al Qur’an itu ternyata bukan untuk Abu Bakar, bukan untuk para sahabat  tapi untuk satu kaum, satu masa diakhir zaman nanti, dimana keimanan mereka sama dengan keimanan para sahabat kepada Muhammad. Mereka akan iman kepada Allah dan RasulNya sama dengan cara iman para sahabat kepada Muhammad.

Jadi jika ayat 25/30 diaktualisasikan pada saat ini oleh seorang Rasul, maka barulah Al Qur’an itu kita nyatakan sodaqollahul adzim karena fakta antara petunjuk dan barangnya ada dilapangan. Maka kunci untuk mengembalikan ummat ini bangkit kembali adalah kembali kepada kitabullah wa sunnati rasulihi karena demikianlah sunnahnya. Huwallazii Arsala Rasuulahu bil huda. Muhammad memenangkan Din Al Islam dengan Al Qur’an, bukan dengan teori macam-macam, karena isi Al Qur’an merupakan petunjuk Al Huda dalam hal ber-Aqimuddin, jadi inti Al Qur’an adalah pedoman ummat manusia untuk menegakkan kembali kerajaan Allah dimuka bumi liyuzhirahu aladdini kullihi. Maka syaratnya adalah jadikan Al Qur’an dalam segala hal, min qulli amri kata Allah. Sekarang menjadi pertanyaan sudahkah bangsa ini menjadikan Al Qur’an sebagai min kulli amri? Jika tidak itu berarti bangsa ini adalah bangsa yang dimurkai oleh Allah. Oleh karenanya Allah butuh Sang Mesias, Allah butuh Al Masih yang akan menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan ummat Islam.

Sabtu, 21 Maret 2015

MENGENAL MAROTAIN

Marotain

Artinya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan Kecerdasan, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Allah memerintahkan kepada kita, janganlah kamu mengerjakan sesuatu apapun yang kamu tidak mengetahui ilmunya , karena kesadaran , telinga , mata dan pikiran itulah sebagai sarana yang harus kita gunakan untuk memahami ajaran Allah yang dengan adanya itu kita bertanggung jawab kepada Allah SWT, karena kita memang diajari oleh allah SW T, untuk menghidupkan institusi yang Allah berikan : Sam’a Abshor Wa fu’ada.

Sudah dijelaskan kepada saudaraTentang Qs.7/179

Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai Qolbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Modal satu-satunya manusia ini adalah akal pikiran Qs. 54/22

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

Yang pertama, Ma’rifat Ushuluddien,pemahaman tentang dien mengenai Asal usulnya. Ternyata kesimpulan kita bahwa, apa yang disebutkan dengan istilah dien di dalam Al-qur’an, itu tidak sama dengan istilah “agama” menurut bahasa Indonesia, tidak sama juga dengan “religion” menurut bahasa inggris, dan “Relger” bahasa Yunani. Dien adalah sebuah sistem hidup Ciptaan Allah yang sengaja Diciptakan oleh Allah untuk manusia. Jadi bukan kepercayaan-kepercayaan yang tidak mendasar, yang dimaksud dengan dien adalah: tata aturan hidup yang kita sebut dengan “Syari’ah”, dien sama dengan Syari’ah/hukum kehidupan. Maka tatkala manusia di sepanjang zaman, apakah itu zaman adam, di zaman Nuh, di zaman Ibrohim, di zaman Musa, di zaman Isa, dan zaman Muhammad, dan di zaman hari ini, mereka yang tunduk patuh pada hukum Alloh disebut Muslim. Jadi kata-kata Muslim maknanya adalah orang yang tunduk patuh pada hukum Alloh.

Oleh karena itu di zaman Ibrohim tatkala Ibrohim diajarkan syari’ah oleh Alloh yang menjadi fitrahnya Ibrohim dikatakan “Wa ana awwalu muslimin” (aku ini adalah orang yang paling awal tunduk patuh kepada Alloh). Jadi muslimin bentuknya adalah Maf’ul, muslimin adalah orang yang berserah diri kepada Alloh dalam arti orang yang tunduk patuh kepada Alloh. Itulah pengertian muslimin. Dalam Taurat, orang yang tunduk patuh kepada hukum Alloh yang ada di dalam taurat namanya muslim. Di jaman Injil di jaman Isa AS, orang yang tunduk patuh kepada hukum-hukum yang diajarkan Alloh kepada nabi Isa AS, disebut muslim juga. Orang yang hidup di jaman Muhammad yang tunduk patuh kepada hukum Alloh yang Diajarkan kepada Muhammad disebut muslim juga. Bahkan alam semesta yang diluar manusia, karena hidupnya memang sudah secara naluri tunduk patuh kepada dien Alloh, maka alam semesta disebut muslim, Qs.3/83

Artinya : Maka apakah mereka mencari dien yang lain dari dien Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri/Aslama/islam segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Karena semua alam ini sudah Muslim, ingat! Muslim bukan berarti beragama islam, muslim artinya orang yang tunduk patuh kepada hukum Alloh. Maka kalau kita perhatikan surat Qs.42/13

Artinya : Dia telah mensyari`atkan kamu tentang dien apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik dien yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (dien) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Baik nabi Nuh, Ibrahim, maupun Muhammad, Musa dan Isa mereka itu orang yang diwajibkan untuk mentegakkan dien Alloh: An Aqimuddien! Dien Alloh Cuma satu Qs.3/19

Artinya : Sesungguhnya dien (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Jadi tidak ada itu dien Kristen, tidak ada itu dien Yahudi, yang ada namanya yaitu Dien al Islam, atau Dienul Qoyyim, yang menjadi fitrahnya manusia, itu pemahaman tentang Dien, oleh karena demikian pengertian dien, sekarang kita mau melihat apa hubungan kehidupan kita hari ini yang ditakdirkan oleh Alloh di abad 2005 ini, dengan sejarah sunnah perjalanan dienul Islam, sejak Adam AS, hubungannya dengan kita apa?

Ini yang penting untuk dipahami, tatkala hidup kita ini tidak ada kaitannya dengan perjalanan nabi-nabi bani Isroil, dan juga nabi-nabi bani Ismail, Hedar dan sebagainya, maka hidup kita sekarang ini tidak memiliki arti “meaningless”, bahkan secara khusus Qiyadah kita pada saat ini hubungannya dengan sunnahtullah, pada kehidupan sepanjang zaman, saya hanya ingin memberikan sisitematis tentang perjalanan dien ini.

Kenapa kita mengikuti Islam harus mulai dari Ibrohim?, karena memang Ibrohim ini, kita kenal adalah bapak dari 2 generasi, Ishaq dan Ismail, maka nanti tatkala, ada suatu peradaban yang mengatasnamakan dari Ibrahim, tetapi tidak sama dengan perjalanan nabi-nabi sampai kepada nabi Muhammad. Maka dien yang diajarkan itu berarti dien yang palsu, jadi untuk cek and riceknya Ibrohim dengan Ismail, kita ambil surat Qs.6/161

Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Robbku kepada jalan yang lurus, (yaitu) dien yang benar ; dien Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".

Ayat ini diperintahkan oleh Alloh kepada Muhammad, wahai manusia, bangsa Arab bukan bangsa Ibrani. Wahai mukmin, wahai Muhammad katakanlah kepada dunia, sesungguhnya aku telah mendapat petunjuk dari Robb-ku, Alloh SWT, tentang Sirotol Mustaqiem, dien yang lurus, dien yang benar, milata Ibrohim, jadi apa yang diberikan kepada Muhammad, ternyata itu adalah apa yang diberikan kepada Ibrohim, artinya tidak ada perbedaan antara millah Ibrohim dengan millah yang diberikan kepada Muhammad, Ibrohim adalah orang yang hanif yang lurus, dan dia tidak pernah terjebak ke dalam kemusyrikan.
Apa nilainya di sini? Dimaksudkan ayat ini, tentu saja diarahkan kepada ahlul kitab Qs. 3/64

Artinya : Katakanlah: " Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita abdi kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai yang ditaati selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: " Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri/muslim".

Wahai ahlul kitab, berarti ahlul taurat dan ahlul injil, Jadi dien yang dibawa oleh Muhammad itu adalah milahnya Ibrohim, apa, dimana hubungan antara Muhammad dengan Ibrohim? Saudara, di dunia Barat yang paling berhasil mereka lakukan adalah menutupi sejarah Muhammad. Mereka begitu gencarnya melakukan hal ini, agar jangan sampai orang Kristen membaca, mengenal, dan memahami perihal Muhammad, inilah yang di dalam dikatakan allah didalam QS. 61/8
 

Artinya : Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (dien) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
Tetapi saudara, Alloh akan tetap menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang kafir benci, artinya kebohongan ahlul kitab selama ini akan terbongkar dengan sendirinya. Alloh akan membuktikan kepalsuan dari pada ajaran mereka, Sudah banyak saudara, bukti-buktinya pada hari ini. Barat sudah mulai goyang, orang-orang gereja itu, akan hal-hal yang mereka sembunyikan selama ini, dengan berbagai macam penemuan-penemuan.
Misalnya hubungan laut Mati dan sebagainya yang sedang ramai yaitu injil-injil yang berbeda dari injil Konstanti atau Injil yang ada sekarang, itu merupakan salah satu bentuk cara Alloh nantinya mengumumkan kebohongan yang mereka ada-adakan selama ini, mereka sendiri yang akan mengumumkan bahwa injil sebenarnya itu bukanlah yang injil yang ada sekarang,karena injil yang ada sekarang ini tidaklah cocok dengan injil yang dibawa oleh nabi Isa AS, walaupun taurat yang sekarang ini ada juga benarnya, injil itu ada juga benarnya, Alloh akan menyempurnakan diennya, artinya Alloh akan menyempurnakan nurnya, orang yang meredam cahayanya ini akan sirna. Jadi mari kita lihat bagaimana perjalanan ini sesungguhnya :
Satu yang sangat ditakuti oleh orang-orang gereja saat ini adalah apabila manusia ini memahami hubungan antara Muhammad dengan nabi-nabi bani Isro’il. Padahal saudara-saudara ketahui sendiri, dikisahkan bahwa Ibrohim mempunyai dua anak: Ishaq dan Ismail. Pada tahap pertama Alloh Memberikan kepercayaan ini kepada keturunan Siti Sarah “Ishaq”. Padahal anak Siti Sarah itu adalah anak yang kedua, padahal yang lahirnya duluan adalah Ismail.
Tapi Alloh mempercayakan misi bapaknya ini, milata Ibrohim kepada dinasti Ishaq. Kalau berbicara Ishaq, tentu berbicara Ya’qub, bicara Ya’qub bicara Yusuf, bicara Yusuf bicara Musa dan berbicara mengenai Isa, dimana janji Alloh kepada Ibrohim untuk menjadikan mereka Kholifah; penguasa di muka bumi sebagai bangsa yang besar. Hal ini Diwujudkan oleh Alloh SWT pada periode Musa. Sebab janji Alloh QS. 24/55  
Artinya : Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dien yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap mengabdiku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.

Alloh telah berjanji kepada orang yang beriman dan beramal sholeh, apa yang disebut dengan amal sholeh? Bahwa Alloh “Layas takhlifanahum fil ardi” (sungguh mereka akan Dijadikan penguasa-penguasa), kalau bicara penguasa berarti bicara kekuasaan, bicara kekuasaan bicara power, kekuasaan politik ekonomi dan sebagainya.


Maka tatkala Musa AS beriman kepada Alloh dan melaksanakan perintah-perintah Alloh yaitu amal sholeh maka Alloh memberikan kerajaan kepada bani Isroil, kalau saudara pernah membaca perjalanan Musa di dalam Al-Qur’an, itu sesungguhnya adalah bagaimana Musa membebaskan bani Isroil dari pada perbudakan penguasa kerajaan dunia; Raja-raja dunia artinya yang tidak berdasarkan wahyu Alloh. Dia direpresive, kemudian Musa membebaskan bani Isroil dari perbudakan yang dilakukan Fir’aun, bahkan bani Isroil akhirnya dapat Menundukkan kerajaan Fir’aun dan diwariskan kepada bani Isroil, bani Isroil adalah bani Ya’kub. Kita jangan alergi kepada bani Isroil! Isroil adalah bani Ya’qub yang merupakan cucu Ibrohim anak Ishaq, rasululloh AS juga yang membawa syariat Ibrohim.
Orang-orang yang mengatakan dirinya sebagai orang Islam sudah keracunan, kalau dengar tentang Israel sudah antipati. Tunggu dulu! Kalau anda tidak mengimani nabi-nabi bani Isroil anda tidak bisa disebut Muslim, sebab nabi Muhammad pun mengimani nabi-nabi bani Isroil. Kalau kita tidak mengimani bahwa nabi Ibrohim itu nabi kita, maka iman kita akan kacau, orang Islam sekarang ini mengatakan nabi mereka adalah nabi Muhammad. Padahal rumus imannya adalah iman kepada “Wa rosullihi” jamak rasul-rasul dan kitab-kitabnya. 
Disinilah salahnya saudara, orang Islam hanya iman kepada nabi Muhammad, padahal nabi Muhammad sendiri beriman kepada nabi-nabi bani Isroil. Saudara, tatkala kita tidak mengimani nabi-nabi bani Isroil, maka cerita Al-Qur’an mengenai nabi-nabi bani Isroil, dimulai dari Ibrohim sampai Yesus kristus menjadi sia-sia menjadi percuma bagi kita, karena kita menganggap hal itu hanyalah sekedar dongengan orang-orang dahulu, cerita Musa tidak ada gunanya bagi Muslim karena dia hanya beriman kepada rasul Muhammad, maka qoshos-qoshos yang ada di dalam Al-Qur’an yang menceritakan nabi adam sampai nabi Isa AS menjadi barang yang mubazir yang tidak berguna.

Pantaslah kenapa hari ini orang yang membaca al Qur’an sebagai petunjuk menjadi tidak mengerti! Sebab saat dia membuka Al-Qur’an dia membaca cerita tentang nabi-nabi bani Isroil, di dalam aqidahnya, nabi-nabi Isroil ini bukan nabi dia, jadi semua ayat Qur’an menjadi tidak berguna bagi umatnya Muhammad. Padahal Qur’an itu adalah petunjuk bagi orang-orang yang beriman QS 17/9
 

Artinya : Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada balasan yang besar.

Sebab di dalam Al-Qur’an banyak sekali cerita-cerita mengenai nabi-nabi bani Isroil, yang bagi orang agama itu tidak ada gunanya, itu hanya dongen-dongeng saja, padahal menurut Qs.12/111
 

Artinya : Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Qoshos itu adalah Ibroh, Ibroh artinya sesuatu yang dipelajari dan bisa diaktualisasikan. Jadi qoshos-qoshos didalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang nabi-nabi sebenarnya itu adalah ibroh/pelajaran. Tentu saja pelajaran itu haruis “Applicable”: dapat diaplikasikan. Kalau pelajaran itu tidak applicable maka tidak pantas disebut sebagai pelajaran, itu merupakan dongeng! Kalau dongeng memang tidak bisa diterapkan,misal : perahu ditendang jadi gunung, lalu menjadilah ia gunung tangkuban perahu, hal ini tidak applicable saudara.

Cerita nabi-nabi itu tidak ada yang dongeng, Semuanya bisa dijadikan ibroh dan bisa diuswah, ingat! Kenapa umat Islam hari ini tidak mempelajari Al-Qur’an, karena begitu mereka membuka Al-Qur’an yang ditemukan dongeng, kalau tidak berbicara dongeng nabi-nabi, pasti berbicara tentang dongeng akhirat, tidak ada yang applicable! Kenapa begitu? Karena mereka salah dalam memahami Al-qur’an ini. Karena ada doktrin yang salah! Yaitu nabi-nabi bani Isroil itu adalah nabinya bani Isroil saja dan sifatnya lokal serta temporer. Bukanlah nabinya orang islam , bahwa Daud hanyalah nabi Isroil kata mereka, sehingga di dalam Qs. 38/26

Artinya : Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Didalam ayat ini Alloh Memerintahkan kepada Daud untuk mengadili semua umat manusia, di sini telah dapat dipahami bahwasanya hokum Taurat bersifat universal, bukan lokal.
Cerita tentang sejarah bani Isroil inilah, tatkala kita tidak mengerti perjalanan sunah Alloh baik kepada bani Isroil maupun kepada bani Ismail maka kita akan sesat, apakah dia Yahudi, Nasrani, maupun Islamisme, dia akan tersesat jalannya.

Disinilah, di sini ada nubuah, nubuah Alloh kepada bani Isroil, apakah nuibuah allah itu? Hal ini dijelaskan oleh allah QS. 17/4

Artinya : Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu : "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali/marotain dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar."

Alloh telah Menetapkan, bahwasannya bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali/marotain. Saudara, Orang-orang ahli kitab Taurat dan Injil ini tidak memiliki pemahaman tentang Marotain. Padahal di dalam kitab Genesis pasal 2 ayat 13 dikatakan bahwa bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali. Alloh Menolong bani Isroil, Mengangkat bani Isroil menjadi kholifah melalui tangan Musa, bani Isroil menjadi penguasa-penguasa dunia.

Nanti kita melihat tentang satu pendapat yang mengatakan bahwa Yesus Kristus itu bukanlah Kholifah, ayat 24/55 turun kepada Muhamnmad waladzi ma’ahu; yang dijanjikan Alloh akan menjadi penguasa selama 700 tahun, saudara-saudara tidak pernah mengetahui bahwa Islam pernah berkuasa selama 700 tahun.Sebagai buktinya adalah lahirnya para sarjana-sarjan mulim, Ibnu Sina adalah sarjana Muslim, al Jabar adalah sarjana Muslim.
karena Musa taat kepada Alloh, mentaati perintah-perintah Alloh, yang diutus untuk membebaskan bani Isroil, lalu Musa membawa bani Isroil ke Sinai QS. 2/30

Artinya : Ingatlah ketika RobbMu berfirman kepada para malaikah: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: " Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

Kita lagi membicarakan ardun, membicarakan kholifah fil ardi, bukan kholifah di akhirat, jadi sebenarnya saudara, sebagai seorang mukmin, jangan sampai tidak tahu peta dunia. Karena kita hendak dijadikan kholifah, kalau dijadikan kholifah, Fhilipina saja tidak tahu kan lucu?

 Fhilipina dimana? Fhilipina di Kutub Utara (wah kacau dah). Saudara harus mengenal dimana Madinah, dimana Spain, Roma, dimana Bizantyum, dsb. Kalau tidak seperti ini, namanya Islam kampungan! Tahunya hanya akhirat saja! Coba kita bahas mengenai Roma, Gulabati Rum, telah dikalahkan bangsa Romawi, Qur’an Surat 30. tanyakan kepada Kyai, dimana itu Roma, jawab: di Gontor, dimana Babilon, dimana habasya yang pernah dipimpin oleh negus?

 Kan’an, semuanya menolak, lalu di Kan’an ini dia punya anak yang bernama Ismail. Berarti Ibrohim belum jadi Kholifah, baru pada zaman Musa alloh baru menjawab permohonan bani Isroil, akhirnya bani Isroil memiliki kholifah. QS 7/137
à MesiràJadi janji Alloh kepad bani Isroil, kepada Ibrohim, siapa itu Ibrohim? Ibrohim merupakan orang Babillonia, bukan orang Mekkah, yang mengembara ke Kan’An

Artinya : Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Robbmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir`aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.

Maka berkibarlah gunung Sion/Yerusalem. Dari kata-kata Yerusalem ada kemiripan dengan Darussalam, karena antara bahasa arab dan bahasa Ibrani itu satu ibu yaitu Ibrohim, jadi Yerusalem sebenarnya adalah Darussalam, Qs.10/25

Artinya : Allah menyeru manusia ke Darussalam, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Oleh “orang agama” Darussalam dikatakan negeri akhirat. Ini merupakan tafsir setan yang menyesatkan manusia dengan mengatakan Darussalam Surga. Darr artinya tempat, Salam artinya menyelamatkan. Maksudnya adalah suatu tanah bebas yang menggunakan hukum-hukum Alloh yang menyelamatkan orang-orang yang ada di dalamnya. Lawannya adalah darul bawar; tempat yang mencelakan, artinya: suatu komunitas negeri yang tidak menggunakan hukum alloh, tetapi menggunakan hukum bikinan manusia. Itulah janji Alloh kepada Musa yang ditunaikan oleh Joshua. Joshua ini adalah tangan kanan Musa AS dari sejak di Mesir, ada 2 jendral yang membantu Musa: Joshua (Isroil) dan Khaleb (Ismail). Jadi sebenarnya antara Ishaq dengan Ismail dari dulu telah melakukan kerjasama, karena Alloh Mempercayakan kepada generasi Ishaq, maka bani israil selalu mendukung perjuangan bani Isroil.

Saudara, karena Alloh menetapkan bani Isroil akan melakukan kerusakan dua kali, maka bani Isroil melakukan kerusakan yang pertama. Apa bentuk kerusakan sebuah Kholifah? Kerusakan sebuah kholifah adalah pada saat bani israil tidak konsis lagi terhadap bai’at trhursina, pada saat dien ini dimulai untuk ditegakkan.

Kalau kita mempelajari Kitab Perjanjian Lama, kehancuran bani Isroil disebabkan oleh karena mereka ini sudah tidak cinta lagi kepada Alloh, mereka sudah mencintai alloh-alloh yang lainnya, mereka sudah melupakan bai’ah Thursina.

Tatkala sebuah umat tidak konsis lagi dengan bai’atnya, berarti dia tidak mencintai alloh lagi, tatkala bani isroil ini sudah tidak cinta lagi Alloh, maka Alloh akan meninggalkan mereka. Bukan hanya meninggalkan, Alloh juga akan menghukum mereka.

Di dalam Taurat diceritakan tatkala bani Isroil tidak konsis terhadap bai’at Thursina, maka Alloh Membangkitkan hambanya untuk menghancurkan bani Isroil Qs.17/5

Artinya : Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Maksudnya : hamba-hamba kami bukanlah orang-orang yang mukmin, sebab menurut Al-qur’an semua mahkluk ini adalah hamba Alloh, siapa yang dimaksud Alloh di sini, maksudnya adalah bangsa Persia dengan Dibangkitkannya Nebukadnezar, lalu memperlakukan Bani Isroil sebagai budak kembali.
Memang beginilah Alloh membuat manusia ini kedalam dua blok, blok mukmin dan blok kafir, blok thogut dan blok Alloh, selalu berpasang-pasangan. QS. 36/36

Artinya : Maha Suci Allah yang telah menciptakan secara berpasang-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Karena di Indonesia ini yang membuat orang bingung karena mereka tidak mampu membedakan, seolah-olah di Indonesia ini semua orang adalah orang yang beriman, karena menurut mereka, orang yang beriman adalah orang yang percaya adanya Tuhan, karena sebab inilah, kita tidak mengerti mana mukmin mana kafir.

Tidak jelas, karena mereka tidak mengunakan Al-qur’an sebagai furqon, seandainya manusia menggunakan Al-qur’an sebagai Al-Furqon, maka manusia akan terbagi dua, yakni manusia yang berada pada Sirotol Mustaqim dan manusia yang berada pada Sirotol Magdhub serta dholin. Maka tatkala orang-orang yang ada di Sirotol Mustaqim tidak konsis lagi membela dien Alloh maka mereka akan terpuruk.

Maka akhirnya akan berganti pada suatu posisi yang berbeda, ada yang di atas dan ada yang di bawah. Tidak boleh sama antara sisi positif dan negatif pada posisi yang sama. Ini bedanya Al-Qur’an dan yang lainnya saudara! Tidak bisa haq dan bathil itu disatukan QS 2/42

Artinya : Dan janganlah kamu campur adukkan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui.

Karena bani Isroil mendustakan, maka Alloh menggunakan tangan Nebukadnezar berkebangsaanPersia untuk menghinakan bani Isroil, bahwa bani Isroil kembali terpuruk, kenapa ini terjadi? Karena bani Isroil tidak konsis lagi dengan mitsaq! Sebab untuk membangun kholifah ini harus dengan mitsaq, bai’at, tidak bisa tanpa bai’at, harus dimulai dengan Qs.48/10

Artinya : Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya Balasan Yang Besar.

Lalu bani Isroil meratap. Karena itulah di dalam injil ada Kitab yang bernama kitab Ratapan. Inilah yang sangat ditakuti oleh orang musyrik. Artinya anda mitsaq lalu konsis dengan mitsaq, maka dunia akan Alloh berikan kepada anda. Maka tatkala anda bergeser dari sumpah anda kepada Alloh, maka anda akan di azab oleh Alloh. Maka tatkala bani Isroil konsis melaksanakan bai’at Thursina, maka mereka Diberi kekuasaan yang sangat besar oleh Alloh.

Karena itulah kalau umat Islam mau bangkit, laksanakanlah sunnah Rasul ini, tetapi saat ini manusia takut/phobia terhadap mitsaq, padahal banyak ayat Alloh yang menjelaskan tentang mitsaq ini (33/7-6, 48/10). Memang iman itu adalah bai’ah saudara, tanpa adanya bai’ah maka seseorang tidak dapat disebut sebagai orang yang beriman.

Setelah meratap, akhirnya Alloh Mendengar ratapan Bani Isroil, bagaimana cara alloh menolong, yakni dengan cara mengutus seorang Rosul, QS 62/2
 

Artinya :
Dia-lah yang mengutus kepada kaum UMMI seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.

Jadi rasul ini adalah orang yang dipilih Alloh, Musa tidak pernah berkeinginan sebagai Rosul, tetapi Alloh telah Memilih dia, jadi bukan kehendak Muhammad, Muhammad menjadi Rasul. Jadi siapa manusia yang Diutus oleh Alloh untuk menebus dosa-dosa Bani Isroil yang telah meninggalkan Alloh, hal ini dinubuahkan oleh nabi Yesaya dan Yerenia. Nubuah adalah apa yang akan terjadi pada kehidupan ke depan. Pada zaman Raja-raja setelah Sulaiman berkuasa, Yesaya dan Yerenia menubuahkan bahwa bani Isroil akan hancur dengan diserang oleh bangsa-bangsa. Gunung Sion tidak berbunga lagi (amtsal), dan menubuahkan juga pertolongan Alloh kepada Yerusalem, dengan mengutus Yesus Kristus, untuk menebus dosa-dosa bani Isroil dan mengangkat mereka menjadi kholifah kembali.

Bertanya Yohanes kepada Yesus Kristus, apakah engkau orang yang dimaksudkan oleh Yesaya, dijawab oleh Yesus Kristus : apa yang dinubuahkan oleh Yesaya ada padaku; tentang orang mati jadi hidup, orang kusta jadi sembuh, orang buta jadi melihat, hal ini membuktikan bahwa Yesus Kristus mewujudkan nubuah nabi Yesaya dan Yeremia, yaitu membangkitkan kembali bani Isroil, kalau di dalam Al-Qur’an kisah Yesus Kristus berbeda dengan Perjanjian baru, bedanya adalah kalau di Perjanjian Baru Yesus Kristus itu adalah nabi yang gagal, sedangkan didalam Al-Qur’an yesus Kristus itu adalah seorang Rasulullah, maka tugasnya adalah, Qs.61/9

Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan dien yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala dien meskipun orang-orang yang memandang islam ini secara parsial/musyrik benci.

Tapi di dalam Injil Perjanjian Baru di katakan bahwa Yesus Kristus adalah nabi yang gagal. Dia da’wah umur 30 tahun lalu di salib umur 33 tahun, tetapi kalau Al-Qur’an menyatakan bahwa nabi Isa tidak pernah disalib dan yang lebih hebatnya lagi bahwa nabi Isa pernah Futuh, karena mampu mengusir musuh-musuhnya.Qs.61/14

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: " Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan dien) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: " Kamilah penolong-penolong dien Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.rarti bani Isroil telah mengalami futuh yang kedua kalinya, inilah merupakan kesempatan yang kedua yang diberikan oleh Allah, bahwa berbicara tentang Isa adalah sesuatu yang Misterius, banyak gereja-gereja di dunia ini yang percaya bahwa Yesus Kristus berumur sampai tua, bahkan sampai umur 50 tahun Yesus kristus masih Merried dengan Lydia. Maka bangkitlah kembali gunung Sion, sehingga berada di atas segala tanah, artinya kembalilah Yerusalem ini tegak berdiri, melaksanakan hukum-hukum Allah.
Sesuai dengan qodo/ketetapan Alloh, Bani Isroil melakukan kerusakan yang kedua kalinya, maka Alloh kembali membangkitkan bangsa-bangsa untuk menghancurkan Yerusalem. Sejarah inilah yang hilang, bahkan Kholifah Islam yang ditegakkan Isa berjalan selama kurang lebih 700 tahun, kemudian setelah dien Alloh berjaya selama 700 tahun barulah bani isroil turun lagi. Saudara, yang dimaksud dengan kelahiran nabi Isa itu bukanlah kelahiran jabang bayi, kalau dalam cerita perjanjian baru adalah lahirnya jabang bayi, kan? Bertempat di palungan (kandang kuda), sampai seburuk itu mereka menghina nabi Isa AS, sebenarnya yang dimaksud kelahiran nabi Isa itu ialah bukanlah lahirnya jabang bayi, sebab tidak ada manusia yang lahir langsung menjadi nabi! Muhammad pun waktu lahir tidak langsung menjadi nabi Muhammad, jadi orang-orang yang mengadakan Maulid nabi Muhammad adalah orang-orang yang tersesat, sebab saat Muhammad lahir muhammad belum diangkat menjadi nabi, sebab Muhammad jadi nabi umur 40 tahun QS. 46/15
Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah. Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh ( 40 ) tahun ia berdo`a: "Ya Robbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri/muslim".

 Jadi sebenarnya bukan kita yang tersesat, tetapi manusia-manusia yang mengadakan Maulid nabilah yang tersesat, orang yang merayakan tanggal 25 Desember juga merupakan orang yang tersesat, kalau nabi Isa As bisa bicara dalam buaian, itukan sebuah amtsal! Qs.19/27-31  

Artinya : Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya.
Kaumnya berkata: " Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: " Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: " Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.
Maksudnya adalah saat Isa AS masih dalam didikan dia sudah dapat berdakwah, jadi nabi isa ini adalah seorang yang diutus oleh Alloh untuk menolong bani Isroil. Berarti nubuah nabi Yesaya dan Yeremia sudah pernah terwujud, jadi kalau hari ini orang Kristen masih menunggu kerajaan Allah akan turun dari langit, itu merupakan salah satu ajaran yang sesat, hal ini tidak ada dasarnya, kenapa? Karena,Kuulu nafsin za’iqotul maut, tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, inilah salah satu dongeng israiliat yang dibungkus di dalam bahasa arab,dengan suatu tujuan untuk memadamkan Nur Allah.

 Lalu setelah Isa mewujudkan nubuah nabi Yesaya, maka bani Isroil kembali menjadi Kholifah, kemudian merekapun melakukan kerusakan yang kedua kalinya, maka Alloh membangkitkan Pilatus atau Herodes (Romawi) untuk membunuh semua pejuang daripada bani Isroil, Saudara kalau kita lihat kitab Injil di sana ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu?, ini adalah masalah janji kepada Allah , yang dimaksud dengan Perjanjian Lama adalah Musa berjanji kepada Alloh dengan bani Isroil untuk menegakkan hukum-hukum Alloh (old testment) yang dimulai dari kitab Genesis sampai dengan Kitab Zakariya yang dikenal dengan bai’at Thursina, bahwasannya Isroil hanya akan mengabdi kepada Alloh saja bukan kepada alloh-alloh yang lain.

Karena itulah, ada yang namanya perjanjian baru, yaitu nabi Isa As dengan umatnya bani isroil harus membuat perjanjian yang baru kepada Allah, karena tanpa Adanya perjanjian baru tidak mungkin Alloh akan kembali cinta kepada bani Isroil. Qs. 61/14, Maksudnya adalah perang, Qital. Hal ini benar karena nabi Isa datang bukan membawa damai tetapi datang dengan membawa pedang, yang akan menceraikan antara suami dengan istrinya, antara bapak dan anaknya. Dengan uraian di atas terlihatlah bahwa bani Isroil telah melakukan kerusakan dua kali, Maka Alloh memilih umat yang lain, yaitu dari generasi Bani Isma’il, itulah kenapa dalam Qs.17/9
Artinya : Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Maka, risalah ini jatuhlah kepada Muhammad QS.42/13

Artinya : Dia telah mensyari`atkan kamu tentang dien apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik dien yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (dien) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Jadilah kamu umat yang satu jangan pecah belah lagi, maka sunahnya musuh Islam adalah Demokrasi, sebaliknya hari ini demokrasi dianggap sebagai azasnya umat Islam QS. 5/82

Artinya : Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.

Artinya begini saudara, dari Anda bertalwiyah pada orang-orang yang berpaham nasionalis, lebih baik bertalwiyah kepada Nasrani, sebab dari pada orang-orang yang berpaham kebangsaan, yang mengaku Islam tapi berpaham kebangsaan itu sangat benci dengan Islamnya Muhammad. Karena paham nasionalis itu menurut Qur’an merupakan paham bangsa-bangsa yang menyembah dewa-dewa bangsa, di dalam Al-qur’an hal ini disebut menyembah tradisi nenek moyang Qs.2/170

Artinya : Dan apabila dikatakan kepada mereka: " Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: " Tidak, tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari perbuatan nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Mereka sangat benci dengan Islam Muhammad, hal ini adalah sesuatu yang sangat wajar, sebab kalau Islam tegak, dia akan punah. Jadi, saudara, daripada saudara talwiyah kepada yahudi atau nasionalis lebih baik talwiyah kepada Nashrani, kenapa?, karena diantara orang Nasrani itu ada pendeta-pendeta yang sholeh QS. 5/83

Artinya : Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Robb kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi.

Ini artinya Alloh Memerintahkan kepada kita untuk Mengarahkan da’wah kita kepada Nasrani, anda harus sampaikan ayat-ayat Alloh kepada mereka. Karena apa yang kamu bacakan mereka, mereka mengenalnya, mereka akan berkata : ini adalah ajaran yang pernah kami dapatkan nabi Isa, hal ini pernah terjadi pada negus, lalu Negus menangis.

Kemudian Muhammad berhasil menegakkan Kitab alloh, maka saat Muhammad dan pengikutnya menegakkan khilafah, dia dan pengikutnya berhadapan dengan penguasa yakni tentara Roma di Lembah Mu’tah. Terjadi yang namanya perang Mu’tah. Ada dua super power saat itu, yakni Roma dan Persia, kemudian nabi memberikan ultimatum kepada dua Negara besar ini agar mereka menerima Islam, kalau mereka tidak mau menerima Islam, maka mereka akan dihancurkan oleh tentara Islam, hal ini terjadi sebelum futuh Mekkah, nabi baru saja mengadakan perjanjian Hudabiyah. Secara nalar manusia, bagaimana mungkin Muhammad mampu mengalahkan Romawi dan Persia? Tetapi ini bukanlah kemauan pribadi Muhammad, tapi yang sedang bermain adalah alloh SWT, yang sedang berbuat makar adalah Alloh AWT, bukan Muhammad, karena sudah masanya Romawi dan Persia harus dipasung.

Saudara, kalau memang sudah sampai pada gilirannya, maka tidak ada yang dapat mencegahnya.Kita ini hanya pelakon. Ini yang harus diimani saudara! Bahwa ini bukanlah program pribadi, tetapi ini program Alloh. Kita ini hanyalah ibarat pion yang harus siap diposisikankan dimana saja dengan sikap Sami’na Wa ato’na, sehingga pada akhirnya tegaklah khilafah Islam kembali. Sebagai suatu Sunatullah yang tidak pernah berubah Qs.7/34


Artinya : Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

 Maka tatkala sistem kekhalifahan ini diganti dengan system kerajaan-kerajaan besar, maka Alloh menghancurkan kembali Dienul Islam ini.Dengan cara membangkitkan Hulagu yang berkebangsaan mongol, atau Jengis Khan, yang berasal dari pegunungan Timur yang terpencil Qs.17/5

Arrtinya : Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.

Jadi apa yang dibawa oleh Muhammad telah wujud, lalu Dihancurkan oleh Alloh yang mengutus Hulagu. Jadi kalau hari ini ada orang yang mengatakan bahwa Islam telah sempurna adalah suatu pemahaman yang salah. Karena berbicara masalah Al-Yauma adalah berbicara pada saat Rosul Alloh Muhammad berhasil menegakkan Khilafah Alloh, dimana terdapat suatu teritorial dimana umat Islam dapat beribadah kepada Alloh.

Sekarang, apakah Masjid tempat ibadah umat Islam itu masih ada? Tidak! Hal ini sudah tidak ada lagi saudara. Jadi apakah Islam sekarang sudah sempurna? Tentu saja belum saudara-saudara! Karena itulah Alloh memerintahkan kita untuk menegakkan dien al Islam, Islam ini sudah tidak sempurna lagi, sekarang telah sampai masanya bahwa dien Al Islam harus tegak kembali! Berarti sekitar tahun 2024 nanti Islam telah zhohir kembali di bumi alloh ini. Tetapi saudara, hal yang terpenting adalah shof karena sebelum shof ini rapat, maka imam tidak akan pernah takbir.

Terus bagaimana kalau Muhammad wafat. QS 3/144

Artinya : Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

Jadi saudara, tugas kita sekarang adalah bagaimana agar Al-Qur’an ini masuk ke dalam Qolbu kita, dengan cara hafidz al-qur’an, tanamkan firman Alloh ini ke dalam qolbu kita, nanti Alloh akan berbicara Melalui diri kita kepada dunia. Karena tempatnya Al-Qur’an bukanlah di kertas, tetapi ke dalam kepala kita sebagai seorang mukmin, kalau Qur’an di kertas, bisa apa Qur’an.
Fadzakkir, fa innama anta Mudzakkir, Sehingga saat nanti kita menyampaikan ayat Alloh kepada manusia, kita dapat menjelaskan kepada mereka dan mampu menjawab semua pertanyaan mereka tentang risalah ini.QS. 25/33

Artinya : Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.